Opior jawa merupakan
burung endemik di Pulau Jawa. Banyak nama lain dari burung ini, sesuai dengan
daerah masing-masing. Ada yang menyebutnya cucak jempol (cak jempol),
cucak gentong,sambitan.
Sejauh ini, opior jawa kurang diminati para penggemar burung.
Popularitasnya kalah jauh dibandingkan dengan pleci. Hal ini antara lain karena
adanya anggapan bahwa suara opior jawa kurang bagus, terdengar “ciak.. ciak…” seperti anak ayam
mencari induknya. Padahal, kalau dirawat dengan baik, kicauan burung jantan tak
kalah merdu dari burung robin.
Membedakan opior jawa jantan dan betina:
~Opior JANTAN:
1.lingkar mata lebih tebal
2.badan lebih panjang
3.kloaka/dubur kelihatan menonjol
4.paruh bulat & tebal
5.ekor menumpuk
~ Opior BETINA
1.lingkar mata lebih tipis
2.badan agak bulat
3.kloaka/dubur tidak terlalu menonjol
4.paruh lebih tipis
5.ekorujung lebih berbentuk V
Perawatan harian opior jawa
Perawatan rutin lain seperti mandi dan jemur harus diberlakukan setiap hari. Mandi bisa diberikan 2-3 kali sehari, sedangkan penjemuran berlangsung cukup selama 1-2 jam saja, dimulai sejak pukul 07.00.
Karena termasuk burung pemakan buah, burung ini sangat
suka dengan buah pisang terutama pisang kepok, bisa juga dengan papaya, melon
dan juga diselingi dengan ulat hongkong cukup 5 ekor 3 hari sekali, demikian
juga kroto cukup 1 sendok teh setiap 3 hari sekali, dan juga dengan voer malau
kasar.
Suara burung opior jawa
Burung opior yang sudah gacor atau rajin berbunyi sebenarnya
sangat bagus untuk dijadikan burung masteran.
Berikut beberapa suara burung opior jantan yang sudah jadi atau
rajin bunyi:
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment