Serangga memang merupakan pakan lezat dan bergizi bagi
sebagian besar burung kicauan. Tetapi tidak semua jenis serangga aman diberikan
pada burung piaraan Anda di rumah. Beberapa jenis serangga dikenal memiliki
racun dan bisa mengganggu kesehatan burung Anda, bahkan mematikan, apabila
burung
mengkonsumsinya.
daripada burung piaraan,
karena burung tak bisa membedakan mana serangga
yang berbahaya dan tidak, sehingga main santap saja.
Tetapi, kebiasaan main santap itu umumnya terjadi pada
perjumpaan pertama. Artinya, burung baru pertama kali melihat serangga tertentu
di alam liar. Banyak burung yang baru pertama kali melihat serangga beracun,
lalu memangsanya. Setelah mengalami gangguan kesehatan, biasanya mereka belajar
untuk menghindarinya. Namun tidak sedikit pula burung yang mati.
Jumlah serangga beracun dan berbahaya bagi burung
diantaranya adalah :
1. Kumbang koksi / kepik (lady bug)
Kumbang koksi atau lebih akrab disebut kepik merupakan salah
satu anggota keluarga Coccinellidae. Insekta ini berukuran kecil, berbentuk
bulat, dengan warna cerah di tubuhnya.
Di alam, sebagian besar hewan predator mengasosiasikan
warna-warna mencolok terutama orange, kuning, dan hitam sebagai hewan beracun
atau sifat tidak menyenangkan lainnya. Tetapi pada kenyataanya, sebagian besar
kumbang jenis Coccinellids ini sangat beracun bagi hewan lain seperti kadal dan
burung-burung kecil.
2. Kunang-kunang (firefly)
Kunang-kunang termasuk keluarga Lampyridae. Serangga ini
bisa mengeluarkan cahaya pada tempat gelap (malam hari). Cahaya ini dihasilkan
oleh “sinar dingin” yang tidak mengandung ultraviolet maupun inframerah dan
memiliki panjang gelombang 510 – 670
nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau dengan efisiensi sinar
sampai 95%.
Kegunaan cahaya ini sebenarnya untuk saling mengenali atau
sebagai tanda kawin dengan menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda,
tergantung spesiesnya. Selain itu cahaya kunang-kunang juga tanda bahwa mereka
bukanlah pakan lezat bagi predatornya.
Kunang-kunang, terutama dari genus Photinus, bisa
menimbulkan potensi ancaman bagi hewan peliharaan khususnya burung kicauan.
Racun yang disebut lucibufagins ini secara kimia sangat berhubungan dengan
cardiotoxins, yang biasa ditemukan dalam kodok dan tanaman.
Tanda-tanda burung / hewan yang keracunan akibat memakan
kunang-kunang bisa terlihat dalam waktu 30 menit setelah mengkonsumsi serangga
cantik ini. Biasanya kepala burung terlihat gemetaran, paruh selalu terbuka
(menganga), burung mencoba memuntahkan isi perutnya tetapi tidak berhasil,
kesulitan bernafas, dan kulit berubah gelap.
Dan, dalam waktu 1 jam, burung bisa mengalami kematian.
Sebab efek racun ini sangat berpengaruh terhadap jantung. Bahkan semua spesies
kadal yang memakan seekor kunang-kunang bisa langsung mati.
3. Kumbang mawar (Macrodactylus subspinosus)
Kumbang mawar / rose beetle (Macrodactylus subspinosus)
termasuk keluarga Scarabaeidae. Kumbang ini merupakan hama dari berbagai
tanaman, termasuk tananaman bunga. Diberi nama kumbang mawar karena sering
memakan daun mawar, meski serangga ini juga memakan jenis tanaman lainnya.
Racun yang terdapat pada kumbang ini adalah sejenis
neuro-toxin yang sangat berpengaruh pada kesehatan jantung. Burung atau unggas
yang memakannya akan mengalami kematian dalam waktu 9 – 24 jam. Efeknya makin
berbahaya pada anakan burung atau burung. Adapun burung dewasa dianggap lebih
kebal terhadap racun tersebut.
Namun, Anda tak perlu mencemaskan kumbang mawar. Mengapa?
Kumbang ini hanya dijumpai di Amerika Utara, Meski jarang ditemukan di
Indonesia, tidak ada salahnya kita mengenali kumbang mawar.
4. Tawon hornet (Vespa mandarinia)
Lebah ini berukuran besar, panjangnya sekitar 7,5 cm, dan
mampu merusak seluruh sarang lebah madu meski pasukan hanya berjumlah 20 ekor.
Sengatannya bisa mematikan.
Bukan hanya sengatannya saja yang bisa memicu reaksi alergi,
tetapi juga mengandung banyak racun. Berikut ini karakteristik dari racun yang
terdapat dalam tawon hornet :
• Racun
memiliki konsentrasi (kekentalan) lebih tinggi daripada bahan kimia penyebab
nyeri yang disebut asetilkolin.
• Enzim
dalam racunnya bisa melarutkan jaringan manusia, dan menghancurkan organ dalam
dari burung kecil.
• Mengandung
delapan bahan kimia berbeda yang bisa menghasilkan racun dengan konsentrasi
sangat tinggi.
• Seperti
halnya lebah lainnya, tawon hornet bisa menyengat berulang kali.
Kasus terakhir dari serangan tawon ini terjadi pada 3
Oktober 2013, yang membunuh 28 orang dan ratusan orang luka berat di Provinsi
Shaanxi, China. Beberapa warga mengaku disengat hingga sebanyak 200 kali.
Lebah ini ditemukan di wilayah timur hingga tenggara Asia.
Meski keberadaannya di Indonesia agak jarang, kita tetap mesti berhati-hati
terhadap setiap kemungkinan yang bakal terjadi. Semoga gambar di atas dapat
membuat kita lebih mengenal tawon berbahaya tersebut.
5. Tawon jaket kuning (wasp)
Seperti halnya tawon hornet, tawon jenis jaket kuning ini
juga memiliki perilaku menyengat jika terancam.
Sengatannya bisa menimbulkan
alergi, dengan gejala anaphylactic
schock yang berakhir dengan kematian akibat sengatan tawon tunggal.
Jika sampai termakan, burung akan mengalami alergi yang kuat
dan mengalami kemurungan disertai bulu–bulu yang mengembang. Dalam waktu 1 -2
hari, burung pun akan mengalami kematian.
6. Belalang yang tidak berwarna hijau
Belalang memang bagus untuk burung kicauan, karena kandungan
proteinnya lebih tinggi daripada jangkrik. Namun, belalang yang bagus untuk
burung kicauan adalah yang berwarna hijau. Jangan memberikan belalang warna
lain, misalnya warna hitam, merah, atau berbintik.
Belalang dengan warna hitam, merah, atau berbintik
menunjukan bahwa mereka mengandung racun yang bisa menyebabkan gangguan
kesehatan bagi burung yang mengkonsumsinya. Mereka memiliki racun yang berasal
dari sekresi fenolik dari kelenjar di dadanya.
Racun belalang ini terdiri atas senyawa fenolik dan kuinon.
Efeknya memang berbeda-beda, tergantung dari jenis belalangnya, juga ketahanan
spesies burung tertentu.
Cendet, misalnya, sering memangsa jenis belalang apapun dan
sama sekali tak terganggu kesehatannya. Boleh jadi, karena cendet memiliki
perilaku unik sebelum menyantap mangsanya. Ia akan menancapkan buruannya pada
duri, sebelum memakannya. Mungkin hal ini untuk membuang racun dari serangga
tersebut.
7. Kupu-kupu beracun (Hebomia glaucippe)
Ada spesies kupu-kupu yang nama ilmiahnya Hebomia glaucippe.
Kupu-kupu Asia ini memiliki warna sayap oranye dan merah mencolok, namun
mengandung racun. Racun yang terdapat pada kupu-kupu ini disebut
glacontryphan-M. Racun ini juga terdapat pada siput laut jenis Conus marmoreus.
Pada siput laut, racun ini digunakan untuk melumpuhkan musuh
dengan cara ditembakkan. Namun, pada kupu-kupu, racun itu tidak ditujukan untuk
menyerang, melainkan untuk bertahan dari serangan predator seperti semut,
belalang, dan burung yang sering memangsa kupu-kupu tersebut.
8. Ngengat (moth)
Ngengat terdiri atas beberapa spesies. Beberapa spesies
ngengat sangat berbahaya jika dikonsumsi hewan atau burung peliharaan, antara
lain :
• Ngengat
daniid (daniid moth) . Jenis ini sangat beracun. Jika burung sampai memakannya,
maka ia akan mati secara perlahan-lahan, setelah mengalami penderitaan terlebih
dulu.
• Ngengat
zebra sayap panjang (zebra longwing moth). Ngengat ini juga sangat berbahaya,
karena punya racun sianida dalam tubuhnya. Sianida sangat mematikan bagi
manusia, mamalia, apalagiburung.
• Ngengat
burnet (burnet moth). Jenis ini juga memiliki racun sianida dalam tubuhnya.
• Ngengat
kaisar (emperor moth). Ngengat ini memiliki bahan kimia anti-koagulan yang
sangat kuat. Jika dikonsumsi burung bisa menyebabkan pendarahan berlebihan
terutama ketika kulit terluka. Darah pun tidak bisa mengental / menggumpal,
sehingga burung akan mati akibat kehabisan darah.
• Ngengat
tawon (scarlet moth). Spesies ini mengandung racun alkaloid.
• Ngegat
macan (tiger moth). Jenis ini mengandung sejumlah kecil racun yang bisa
mengganggu saluran pencernaan burung selama berminggu-minggu.
9. Kecoak (cockroach)
Kecoak memang merupakan salah satu pakan alternatif yang
bagus bagi burung kicauan seperti murai batu. Namun, harus diketahui juga,
kecoak yang baik bagi burung kicauan adalah kecoak batu atau kecoak dubia.
Yang harus dihindari, karena berbahaya, adalah kecoak
rumahan maupun kecoak selokan yang justru sering mampir tanpa diundang ke rumah
kita. Bukan karena mereka beracun, melainkan sering menjadi inang atau media
perantara bagi bakteri atau parasit yang merugikan kesehatan burung, juga
kesehatan manusia.
10. Walang sangit
Anda tentu sudah mengenal walang sangit. Jika muncul di
depan kita, dia akan mengeluarkan bau yang sangat busuk. Selain bau , walang
sangit juga akan mengeluarkan cairan yang bisa menyebabkan alergi.
Efek yang terjadi jika burung mengkonsumsi walang sangit
adalah munculnya gangguan kesehatan yang bisa menyakitkan burung. Burung juga
bisa kehilangan suaranya selama beberapa hari, dan tidak sedikit pula yang
berakhir dengan kematian.
11. Lembing, wereng, dan tomcat
Wereng terdiri atas beberapa jenis yang merugikan pertanian
terutama tanaman padi. Salah satu jenis wereng beracun adalah tomcat (Paederus
littoralis), yang pernah menghebohkan para petani beberapa waktu lalu.
Wereng ini akan mengeluarkan cairan yang bisa menyebabkan
kulit seperti terbakar, dan menimbulkan reaksi alergi berat seperti
gatal-gatal. Efeknya, jika termakan burung, tentu lebih berbahaya daripada jika
racun itu mengenai kulit manusia.
Itulah beberapa jenis serangga yang harus dihindari burung
piaraan Anda. Sebagian dari mereka mungkin saja hadir menyambangi sangkar
burung peliharaan Anda.
Karena itu, apabila melihat salah satu di antara
serangga-serangga tersebut, segera kerodong sangkar burung Anda, dan usir
serangga tersebut sebelum termakan burung.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment